Rabu, 01 April 2009

Earth Hour, Hemat Energi Selamatkan Bumi

Liputan6.com, Jakarta: Untuk pertama kalinya, Jakarta bergabung bersama 2.848 kota di 83 negara berpartisipasi dalam kampanye global Earth Hour 2009, Sabtu (28/3). Selama satu jam antara pukul 20.30 sampai 21.30 WIB, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi memadamkan listrik di sejumlah tempat utama di Ibu Kota.

Earth Hour Day atau Waktu Untuk Bumi Kita, sudah berlangsung tiga tahun. Untuk Jakarta, manfaatnya bisa dihitung. Jakarta adalah kota metropolitan dengan jumlah penduduk yang merupakan salah satu terbanyak di dunia.

Berbagai tanggapan muncul atas rencana ini. Walau ada yang keberatan, umumnya warga Jakarta mau ikut serta. Nah, inilah kesempatan untuk Anda. Hari ini Anda bisa ikut menyelamatkan lingkungan bumi cukup dengan duduk tenang di rumah.(TES/Sufiani Tanjung dan Yuli Sasmito)

Australia Hampir Lolos ke Putaran Final

Liputan6.com, Sydney: Australia mengalahkan tamunya Uzbekistan 2-0 pada pertandingan babak kualifikasi Piala Dunia 2010, Rabu (1/4), di Sydney, Australia. Dengan kemenangan ini Australia untuk sementara memimpin grup Z zona Asia dengan nilai 13. Jika di laga berikut Bahrain dan Qatar bermain imbang, maka Australia dipastikan menjadi tim pertama yang lolos ke putaran final.

Menjamu Uzbekistan Australia sangat berambisi memenangkan pertandingan untuk membuka lebar peluang lolos ke putaran final. Namun Uzbekistan lebih dulu memiliki peluang di menit ke-9. Tapi, tendangan Farhod Tadjiyev masih melebar. Skor imbang tanpa gol bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, serangan Australia akhirnya membuahkan gol. Tandukan Josh Kennedy mengoyak jala Uzbekistan di menit ke-66. Lima menit berselang Richard Garcia diganjal pemain Uzbekistan Hayrulla Karimov di kotak terlarang. Harry Kewell yang menjadi algojo mengubah skor akhir menjadi 2-0 untuk tuan rumah.(IAN)

Sabtu, 28 Maret 2009


Hem gimana fotonya mantap lo...........angkatan 2007 lagi kegiatan lapangan ekologi di loksado.....
ini adalah sebuah awal petemanan yang indah yang akan sulit untuk dilupakan<(-_0)>!

Pemansan Global

Apa itu perubahan iklim dan pemanasan global?
Komposisi kimiawi dari atmosfer sedang mengalami perubahan sejalan dengan penambahan gas
rumah kaca – terutama karbon dioksida, metan dan asam nitrat. Kasiat menyaring panas dari gas
tersebut tidak berfungsi.
Energi dari matahari memacu cuaca dan iklim bumi serta memanasi permukaan bumi; sebaliknya
bumi mengembalikan energi tersebut ke angkasa. Gas rumah kaca pada atomsfer (uap air, karbon
dioksida dan gas lainnya) menyaring sejumlah energi yang dipancarkan, menahan panas seperti
rumah kaca. Tanpa efek rumah kaca natural ini maka suhu akan lebih rendah dari yang ada
sekarang dan kehidupan seperti yang ada sekarang tidak mungkin ada. Jadi gas rumah kaca
menyebabkan suhu udara di permukaan bumi menjadi lebih nyaman sekitar 60°F/15°C.
Tetapi permasalahan akan muncul ketika terjadi konsentrai gas rumah kaca pada atmosfer
bertambah. Sejak awal revolusi industri, konsentrasi karbon dioksida pada atmosfer bertambah
mendekati 30%, konsetrasi metan lebih dari dua kali, konsentrasi asam nitrat bertambah 15%.
Penambahan tersebut telah meningkatkan kemampuan menjaring panas pada atmosfer bumi.
Mengapa konsentrasi gas rumah kaca bertambah? Para ilmuwan umumnya percaya bahwa
pembakaran bahan bakar fosil dan kegiatan manusia lainnya merupakan penyebab utama dari
bertambahnya konsentrasi karbon dioksida dan gas rumah kaca.
• Perubahan Iklim merupakan tantangan yang paling serius yang dihadapi dunia di abad 21.
• Sejumlah bukti baru dan kuat yang muncul dalam setudi mutakhir memperlihatkan bahwa
masalah pemanasan yang terjadi 50 tahun terakhir disebabkan oleh tindakan manusia.
• Pemasan global di masa depan lebih besar dari yang diduga sebelumnya.
Sebagian besar setudi tentang perubahan iklim sepakat bahwa sekarang kita menghadapi
bertambahanya suhu global yang tidak dapat dicegah lagi dan bahwa perubahan iklim mungkin
3
sudah terjadi sekarang. Pada bulan Desember 1977 dan Desember 2000, Panel Antar Pemerintah
Mengenai Perubahan Iklim, badan yang terdiri dari 2000 ilmuwan, mengajukan sejumlah
pandangan mengenai realitas sekarang ini:
• Bencana-bencana alam yang lebih sering dan dahsyat seperti gempa bumi, banjir, angin
topan, siklon dan kekeringan akan terus terjadi. Bencana badai besar terjadi empat kali lebih
besar sejak tahun 1960.
• Suhu global meningkat sekitar 5 derajat C (10 derajat F) sampai abad berikut, tetapi di
sejumlah tempat dapat lebih tinggi dari itu. Permukaan es di kutub utara makin tipis.
• Penggundulan hutan, yang melepaskan karbon dari pohon-pohon, juga menghilangkan
kemampuan untuk menyerap karbon. 20% emisi karbon disebabkan oleh tindakan manusia
dan memacu perubahan ilim.
• Sejak Perang Dunia II jumlah kendaraan motor di dunia bertambah dari 40 juta menjadi 680
juta; kendaraan motor termasuk merupakan produk manusia yang menyebabkan adanya
emisi carbon dioksida pada atmosfer.
• Selama 50 tahun kita telah menggunakan sekurang-kurangnya setengah dari sumber energi
yang tidak dapat dipulihkan dan telah merusak 50% dari hutan dunia.
Apa yang menyebabkan pemanasan global?
Pemansan global terjadi ketika ada konsentrasi gas-gas tertentu yang dikenal dengan gas rumah
kaca, yg terus bertambah di udara, Hal tersebut disebabkan oleh tindakan manusia, kegiatan
industri, khususnya CO2 dan chlorofluorocarbon. Yang terutama adalah karbon dioksida, yang
umumnya dihasilkan oleh penggunaan batubara, minyak bumi, gas dan penggundulan hutan serta
pembakaran hutan. Asam nitrat dihasilkan oleh kendaraan dan emisi industri, sedangkan emisi
metan disebabkan oleh aktivitas industri dan pertanian. Chlorofluorocarbon CFCs merusak lapisan
ozon seperti juga gas rumah kaca menyebabkan pemanasan global, tetapi sekarang dihapus dalam
Protokol Montreal. Karbon dioksida, chlorofluorocarbon, metan, asam nitrat adalah gas-gas polutif
yang terakumulasi di udara dan menyaring banyak panas dari matahari. Sementara lautan dan
vegetasi menangkap banyak CO2, kemampuannya untuk menjadi “atap” sekarang berlebihan akibat
emisi. Ini berarti bahwa setiap tahun, jumlah akumulatif dari gas rumah kaca yang berada di udara
bertambah dan itu berarti mempercepat pemanasan global.
Sepanjang seratus tahun ini konsumsi energi dunia bertambah secara spektakuler. Sekitar 70%
energi dipakai oleh negara-negara maju; dan 78% dari energi tersebut berasal dari bahan bakar
fosil. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan yang mengakibatkan sejumlah wilayah terkuras
habis dan yang lainnya mereguk keuntungan. Sementara itu, jumlah dana untuk pemanfaatan energi
yang tak dapat habis (matahari, angin, biogas, air, khususnya hidro mini dan makro), yang dapat
mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, baik di negara maju maupun miskin tetaplah rendah,
dalam perbandingan dengan bantuan keuangan dan investasi yang dialokasikan untuk bahan bakar
fosil dan energi nuklir.
Penggundulan hutan yang mengurangi penyerapan karbon oleh pohon, menyebabkan emisi karbon
bertambah sebesar 20%, dan mengubah iklim mikro lokal dan siklus hidrologis, sehingga
mempengaruhi kesuburan tanah.